Reportase Lesehan Nusantara #03
So, we must go
on!
Rencana awalnya, agenda Lesehan Nusantara #03 akan diadakan di bulan Syawwal,
dengan pertimbangan sekalian menunggu selesainya pembuatan jaket almamater Koma
Nusantara. Akan tetapi karena ada trouble di konveksinya (dengan alasan
tukangnya mengalami “kecelakaan”), sehingga sampai deadlines yang disepakati,
jaketnya belum mampu di selesaikan.
Tidak mau terjebak dalam ketidakpastian, maka pengurus pusat Koma Nusantara
pun menyepakati kebijakan sebagai berikut :
- · Segera melaksanakan agenda lesehan nusantara #03 tanpa menunggu jaket almamater Koma Nusantara jadi, mengingat agenda LS #03 ini telah tertunda hampir 3 bulan.
- · Lesehan nusantara #03 diadakan di Bumi majapahit (Trowulan), pada hari Jum’at tanggal 02 Oktober 2015.
- · Segera setelah pelaksanaan LS #03, akan mencari konveksi yang lain untuk mempercepat proses pembuatan jaket almamater Koma Nusantara.
Bumi Majapahit
menjadi saksi.
Rangkaian Lesehan Nusantara #03 dimulai di museum Majapahit. Sesuai dengan
rencana, setelah berkeliling melihat-lihat bukti kebesaran Majapahit yang ada
di museum, tepat pukul 10.00, keluarga Koma berkumpul di rest area untuk
menjaring aspirasi anggota, sekaligus mengadakan reformasi kepengurusan Koma
Nusantara cabang Tambakberas, yang akhirnya memilih saudara Fajar sebagai ketua
Koma Nusantara cabang Tambakberas Masa Abdi 2015 – 2016.
Setelah istirahat, makan siang, sholat jum’at, dan ziarah di makam Syaikh
Jumadil Kubro. Keluarga Koma Nusantara kemudian meluncur ke Candi Bajangratu
untuk melanjutkan rangkaian acara berikutnya.
Di candi Bajangratu, karena banyaknya agenda yang harus dibahas, keluarga Koma
Nusantara membagi dirinya dalam tiga forum kecil, yakni: Koma Pusat, Koma
Tambakberas, dan redaksi Majalah Nusantara. Setelah berdiskusi sekitar satu
jam, acara dilanjutkan dengan presentasi hasil diskusi forum kecil dalam forum
bersama (gabungan tiga forum kecil), dan setelah proses saling memberi, meminta,
dan menerima masukan. Akhirnya forum bersama menyepakati beberapa hal, di antaranya:
1.
Mengawal proses
metamorfosa Koma Nusantara, dari komunitas menjadi Yayasan.
2.
Berikhtiar agar Yayasan
Koma Nusantara, nantinya bisa memiliki sebuah penerbitan.
3.
Membuka ruang
kepada semua anggota keluarga koma untuk ikut berpartisipasi dalam program
celengan nusantara, yang nantinya akan dimaksimalkan untuk membiayai
operasional yayasan Koma Nusantara.
4.
Membuat database
anggota Koma Nusantara, dalam rangka untuk menjaga tali silaturahim yang
positif antara yang satu dengan yang lain.
5.
Penerbitan Majalah
Nusantara, tetap setahun tiga kali, dan majalah nusantara edisi berikutnya (edc
5) disepakati terbit di bulan Februari 2016.
6.
Agenda outbond Koma
Nusantara, disepakati setahun dua kali, yakni wisata religi di sekitar bulan Februari,
dan wisata alami di sekitar bulan Juli.
7.
Koma nusantara
cabang Tambakberas, akan ikut membantu membuat sebuah ruang kelas bersama (Ngopi
Tumpah), tempat santri Tambakberas bisa belajar tentang banyak hal, dengan
tanpa memandang perbedaan ribath, sekolah, orda, komunitas, dan lain
sebagainya.
8.
Koma Nusantara cabang
Malang, akan mengadakan Diklat kepenulisan di Paralayang, pada tanggal 14 November
2015.
Koma, tak pernah
berhenti berkarya.
Akhirnya, adzan Ashar, mengingatkan kami untuk segera mengakhiri agenda Lesehan
Nusantara #03, karena anggota keluarga Koma harus kembali ke medan juangnya
masing–masing, agar proses koma tak hanya berhenti pada tahapan diskusi, dan mimpi.
Akan tetapi juga mewujud dalam aksi
nyata, yang semata hanya untuk menjalankan titah dari-Nya. Amiin.
Bumi Majapahit,
02 Oktober 2015.
Komentar
Posting Komentar